Wednesday, September 17, 2008

Apakah Kita Seorang Intelektual?

Seiring dengan berkembangnya zaman, perkembangan intelektual manusia semakin pesat. mungkin hal ini karena banyaknya bahan-bahan bacaan yang mudah dijumpai dimana saja. Perkembangan intelektual ini juga didukung oleh banyaknya universitas-universitas, sarana pembelajaran yang memadai, serta perhatian manusia terhadap dunia intelektual yang semakin tinggi. Hal ini terbukti oleh banyaknya jumlah siswa di sekolah-sekolah dasar atau pun di perguruan tinggi. Dengan demikian, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan merupakan faktor yang paling substansial terhadap perkembangan intelektual. Apalagi, sekarang banyak sarana untuk menyalurkan bakat. Baik itu melalui media massa; cetak maupun elektronik.

Yang ingin saya pertanyakan adalah apakah dengan kapasitas kita saat ini, kita sudah termasuk kaum intelektual? Lantas apa yang menjadi landasan, bahwa seseorang itu dapat dibilang berintelektual? Apakah diukur dari ijazah, tingkat pendidikan, atau dari kecakapannya. Meskipun pada nyatanya ia tidak pernah duduk dibangku sekolah?. Inilah yang selama ini mengganjal di benak saya. Lalu kapan istilah intelektual itu muncul?

Istilah intellectual atau intelektual muncul dari tulisan Clamenceau di salah satu harian Paris L'Aurore pada 23 Januari 1898 untuk menggambarkan para tokoh Dreyfusards (julukan bagi para pembela Kapten Dreyfus terhadap kesewenang-wenangan angkatan darat Perancis). Oleh pemerintah Perancis, kelompok ini dianggap sebagai gerakan pembangkang terhadap bangsa.

Istilah intellectual ini kemudian mendapatkan tempat lagi di dunia barat pada akhir abad ke-19 bagi sekelompok elit yang mematuhi kaidah dan norma-norma tertentu sebagai panutan dalam kehidupan bermasyarakat. Sekelompok elit atau kaum intelektual ini memiliki peran sebagai agen pencerah yang memihak pada hati nurani dalam menyelesaikan problema yang timbul di masyarakat.

Membicarakan arti intelektual atau cendekiawan menghadapkan kita pada beragam penafsiran yang cukup mendasar dan aktual dalam artian bahwa, disamping memiliki arti yang seharusnya bisa menjadi patokan atau acuan, juga memiliki batasan ruang dan waktu yang harus sesuai dengan kondisi dan konteks jaman sehingga artian tersebut tetap bisa relevan.

Oleh karena itu, marilah kita mengenal apa arti intelektual itu. Intellectus dalam kaidah filsafat Islam biasa diartikan hati yang paling dalam (fu’ad). Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat, intelektual lebih tepat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan cendekiawan. Orang yang terlibat dalam data dan gagasan analitis adalah ilmuwan, orang yang bergelut dalam penerapan praktis adalah teknokrat, orang yang berjuang untuk menyebarkan dan menegakkan gagasan normatif adalah moralis. Sedangkan cendekiawan adalah orang yang menggabungkan ketiganya. Cendekiawan muslim yaitu gabungan antara ilmuwan, teknokrat, moralis dan filosofis yang berlandas dan bertolak dari al-Qur’an dan Sunnah.

berdasarkan hal tersebut. Kiranya sudah jelas apa itu intelektual. Akan tetapi, di sini saya lebih menekankan intelektual dalam bentuk kapasitas sumber daya manusia serta perhatian masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Dan mengenai pertanyaan apakah kita termasuk orang yang berintelektual, jawabannya ada pada diri anda.

Semoga saja hal ini bermamfaat buat kita semua. Dan menjadi renungan bersama. Bahwa Betapa pentingnya sebuah pengetahuan.

2 comments:

vivin afidah said...

Intelektual.....apa kita bisa disebut org intelektual atau bukan,itu tidak penting
Yang paling pnting...apa yg telah kita lakukan dan hasilkan adalah bermanfaat bagi orang lain....
Dapat kita jumpai dengan pendidikan ( ijazah )tinggi org dpt menghasilkn sesuatu yang bermanfaat....
Dan tak sedikit pula orang dengan pendidikan rendah (ijazah SD) dpt mlakukan hal yg bermanfaat bagi lingk. sekitar.....
Dari apa yg sudah kita lakukan dan kita punyai masih pentingkah kita mempertanyakn status kita sbgai intelektual....????

Moh. Arif Rifqi said...

salam bos hendry!!!
apa kabar? lama g ketemu ni
punyaq di http://rantanie.blogspot. com dan http://arifqbio.multiply.com