Tuesday, September 16, 2008

Arti Agama Bagi Manusia

Kita hidup di linkungan beragama. Pernahkah kita menyadari akan pentingnya agama bagi kamanusiaan? Tidakkah selama ini kita tahu bahwa atas nama agama manusia sering melakukan tindakan yang tidak semestinya. Selalu merasa dirinyalah yang paling benar dan paling tahu tentang agama. Tidak sedikit orang yang memaksakan fahamnya terhadap orang lain, dan main hakim sendiri. Dari sinilah kemudian timbul pertanyaan: Masihkah agama digunakan untuk menilai moral? Tampaknya tidak. Penilaian moral telah bergeser dari rumusan agama kepada rumusan humanisme universal. Sekarang orang tidak memerlukan rumusan-rumusan agama untuk menilai apakah seseorang bermoral atau tidak, apakah suatu tindakan dinilai bermoral atau amoral. Orang cukup menyandarkan pegangan pada apakah seseorang itu merugikan orang lain atau tidak. Suatu tindakan dikatakan tidak bermoral hanya jika tindakan itu merugikan orang lain. Maka wajar saja Inul dibela dimana-mana, sebab nyata ia tidak merugikan siapa-siapa.

Hal tersebut membuktikan bahwa saat ini agama sedang mengalami dekadensi penafsiran. Mungkin hal ini disebabkan oleh berkembangnya teknologi dan mode barat yang banyak dikonsumsi oleh pemuda kita. Maka wajar jika tak banyak orang yang tahu apa arti agama itu sebenarnya, dan berbagai penyelewengan arti yang tidak pada tempatnya.

Sebagian menyangka bahwa karakteristik zaman modern adalah segala sesuatu untuk manusia atau humanisme, termasuk agama untuk manusia. Padahal dalam pandangan tradisional, manusia untuk agama. Mereka mengatakan, dalam penafsiran klasik terhadap agama, kedudukan manusia lebih rendah dari agama dan akidah. Dengan dasar ini, manusia berkhidmat pada agama dan jiwa manusia menjadi tidak bernilai, serta dengan mudah mereka akan mengorbankan jiwanya demi agama. Adapun di masa modern, manusia menempatkan dirinya lebih tinggi dari agama, dan ini berarti bahwa manusia tidak mengorbankan diri demi agama dan membunuh seseorang atas nama agama. Inilah yang disebut dekadensi penafsiran manusia terhadap agama.

Maka, dengan demikian tak dapat disangkal lagi bahwa saat ini manusia telah mulai merubah pandangan mereka dari agama kepada hal-hal yang bersifat materi. Jangankan mengindahkan norma-normanya melaksanakan kewajibannya saja mereka ogah. Bahkan demi materi seseorang rela mengorbankan kehormtannya. Seperti kasus natalian dylan, sarjana dari Sacramento State University. Gadis ini melelang keperawanannya di situs lelang eBay dan uangnya akan digunakan untuk membayar biaya sekolah yang belum lunas. "Memang melelang keperawanan tidak akan menyelesaikan seluruh masalah saya, tetapi paling tidak akan membuat keuangan saya stabil," kata gadis 22 tahun itu kepada Insider, 12 September lalu.(kompas,16 september 2008).

Ini sebabnya kenapa agama begitu penting bagi manusia. Agar kehidupan manusia serba teratur.Seandainya tak da satupun agama didunia ini yang mengatur segala seluk-beluk kehidupan manusia, mungkin kita tidak akan pernah tahu siapa bapak-ibu kita. Karena tidak ada halangan bagi manusia mau berbaur dengan siapa saja untuk melampiaskan nafsu seksualnya. Sungguh berbahagialah kita semua karena memiliki agama dan Tuhan tempat kita memohon dan meratap.

No comments: